LANGKAH LANGKAH ANALISIS SISTEM

Langkah-langkah Analisis Sistem 

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

1. Mengidentifikasi Masalah 

Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai
suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang
menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap
analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas-tugas yuang
harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini :

  1.  mengidentifikasi penyebab masalah 
  2.  mengidentifikasi titik keputusan 
  3.  mengidentifikasi personil-personil kunci 

Mengidentifikasi penyebab masalah 


Seringkali organisasi menyadari masalah yang tejadi setelah sesuatu berjalan
dengan tidak benar. Permasalahan tidak akan muncul dengan sendirinya dan mestinya
ada sesuatu penyebab yang menimbulkannya.
Sebagai ilustrasi, kita mempunyai sebuah mobil yang jalannya tersendat-sendat.
Keadaan ini merupakan suatu masalah. Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu
diidentifikasi terlebih dahulu apa penyebab yang mengakibatkan mobil tersebut
jalannya tersendat-sendat. Kalau analis sistem tidak dapat mengidentifikasi penyebab
terjadinya masalah, maka proses analisis sistem tidak akan berjalan dengan
semestinya, yaitu tidak akan efisien dan efektif. Kalau kita akan berusaha
memperbaiki kerusakan mobil tersebut, tetapi tidak dapat mengidentifikasi terlebih
dahulu penyebab masalahnya, maka proses perbaikan mobil tersebut tidak akan
berjalan dengan efisien dan efektif. Apakah kita akan membongkar mobil tersebut
dengan melepas semua komponennya untuk menemukan mengapa mobil tersebut
jalannya tersendat-sendat ? tentunya ini merupakan pekerjaan analisis yang tidak
benar. Untuk kasus mobil ini, dapat diidentifikasikan bahwa penyebab masalahnya adalah karena proses pembakaran yang tidak sempurna, sehingga mengakibatkan
jalannya mobil tersendat-sendat. Dengan dapat mengidentifikasi penyebab masalah
ini, maka kita dapat mulai menganalisis dari tempat dilakukannya proses pembakaran
ini, tanpa harus membongkar semua komponen mobil yang tidak menyebabkan
terjadinya masalah.
Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dapat dimulai dengan mengkaji ulang 
terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen 
atas yang telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem. Sebagai 
misalnya, masalah yang terjadi adalah “biaya persediaan meningkat dari tahun ke 
tahun”. 

Mengidentifikasi titik keputusan 

Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus 
diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut. Pada kasus mobil yang 
mempunyai masalah jalannya tersendat-sendat dan telah dapat diidentifikasi 
penyebab terjadinya masalah ini adalah pembakaran yang kurang sempurna, maka 
selanjutnya perlu diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan yang menyebabkan 
pembakaran menjadi tidak sempurna. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi 
yang menyebabkan sesuatu terjadi. Ahli mesin mobil yang berpengalaman dapat 
mengidentifikasikan titik keputusan dari pembakaran yang kurang sempurna adalah 
terletak di proses pengapian busi, kerja dari platina dan atau injeksi bensin di 
karburator. Dengan demikian ahli mesin mobil yang berpengalaman tidak akan 
membongkar semua komponen dari mesin mobil itu, tetapi cukup memeriksa pada 
titik-titik keputusan saja. Dengan demikian juga dengan analis sistem bila telah dapat 
mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab masalah , maka dapat 
memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut. 
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen 
sistem bagan alir formulir (paperwork flowchart atau form flowchart) bila 
dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan. Secara analogi, ahli mesin mobil dapat 
menggunakan buku manual pedoman mesin mobil bersangkutan untuk 
mengidentifikasi titik-titik keputusan penyebab masalah pembakaran yang kurang 
sempurna. 

Mengidentifikasi personil-personil kunci 

Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi 
terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci 
baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya 
masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan 
mengacu pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta dokumen deskripsi 
jabatan (job description). 

2. Memahami Kerja Sistem 

Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari sistem 
yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana 
sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan 
data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap 
perencanaan sistem juga pernah dilakukan penelitian untuk memperoleh data, 
penelitian ini sifatnya adalah penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedang 
pada tahap analisis sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci 
(detailed survey). 
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada 
sebelum mencoba untuk untuk menganalisis permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistemuntuk dapat memberikan rekomdesai pemecahannya.
Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas yang 
perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut ini : 

o Menentukan jenis penelitian 
o Merencanakan jadwal penelitian 
- Mengatur jadwal wawancara 
- Mengatur jadwal observasi 
- Mengatur jadwal pengambilan sampel 
o Membuat penugasan penelitian 
o Membuat agenda wawancara 
o Mengumpulkan hasil penelitian 

Menentukan jenis penelitian 

Sebelum penelitian dilakukan, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu jenis dari 
penelitian untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian 
(wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengambilan sampel) tergantung dari jenis 
data yang ingin diperoleh. Jenis data yang ingin diperoleh dapat berupa data tentang 
operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau input dan 
output yang digunakan oleh sistem. Penelitian yang menggunakan teknik wawancara 
dan observasi tepat digunakan untuk lokasi data yang menyebar dan mahal bila harus 
dikunjungi satu persatu. Penelitian yang menggunakan teknik pengambilan sampel 
lebih tepat digunakan untuk mengumpulkan input atau output sistem yang 
mempunyai jumlah banyak. 

Merencanakan jadwal penelitian 

Penelitian akan dilakukan di tiap-tiap lokasi titik keputusan yang akan diteliti. 
Penelitian juga biasanya akan dilakukan oleh beberapa peneliti dan memakan waktu 
yang cukup lama (harian, mingguan bahkan bulanan) supaya penelitian dapat 
dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadwal dari penelitian harus direncanakan 
terlebih dahulu yang meliputi : 

- dimana penelitian akan dilakukan; 
- apa dan siapa yang akan diteliti; 
- siapa yang akan meneliti; 
- kapan penelitian dilakukan. 

Dari jadwal penelitian yang telah dibuat, berikutnya dapat dikelompokkan ke 
dalam jenis penelitiannya masing-masing. Untuk wawancara, selanjutnya jadwal 
wawancara dapat diatur yang terdiri dari : 
tanggal wawancara akan dilakukan; 

- jam wawancara untuk tiap-tiap harinya; 
- yang melakukan wawancara; 
- yang diwawancarai; 
- lokasi letak wawancara akan dilakukan; 
- topik dari wawancara yang akan dilakukan. 

Sama halnya dengan wawancara yang telah diatur jadwalnya tersendiri, observasi 
yang akan dilakukan juga sebaiknya dibuatkan jadwal tersendiri. Demikian juga 
dengan jadwal pengambilan sampel sebaiknya juga diatur tersendiri. 

Membuat penugasan penelitian 

Setelah rencana jadwal penelitian selesai dibuat, maka tugas dari tiap-tiap anggota 
tim analis sistem untuk melakukan penelitian telah dapat ditentukan. Koordinator 
analis sistem dapat membuat surat penugasan kepada masing-masing anggota tim 
analis sistem ini dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitaian yang harus 
dilakukan. Formulir ini biasanya tidak dilampirkan di laporan hasil analisis, karena 
kurang bermanfaat bagi user atau manajemen. Formulir ini akan diberikan kepada 
tiap-tiap peneliti yang bersangkutan

Membuat agenda wawancara 

Sebelum suatu wawancara dilaksanakan, akan lebih bijaksana bila waktu dan 
materi wawancara ini direncanakan terlebih dahulu. Rencana ini dapat ditulis di 
agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Pewawancara dapat 
melakukan wawancara dengan dasar agenda wawancara ini. Tujuan utama pembuatan 
agenda wawancara yang akan digunakan dalam wawancara ini adalah suapaya 
wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang 
terlewatkan. 

Mengumpulkan hasil penelitian 

Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai 
suatu dokumentasi sistem lama. Dokumentasi dari hasil penelitian ini diperlukan 
untuk beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini : 
  1.  Membantu kelengkapan (aid to completeness) .Dengan digunakannya formulir-formulir standar untuk mencatat fakta, maka data yang belum terkumpul akan terlihat.
  2.  Membantu analisis (aid to analysis) .Data yang dicatat dalam bentuk tabel atau bagan memungkinkan sistem akan lebih mudah dipahami dan dianalisis 
  3. Membantu komunikasi (aid to communication) Formulir-formulir standar akan membantu anggota-anggota tim analis untuk berkomunikasai dengan efektif satu dengan yang lainnya. Selain itu juga dapat membantu komunikasi antara analis, pemrogram komputer, operator dan pemakai sistem. 
  4. Membantu pelatihan (aid to training).Pelatihan akan lebih efektif bila dilampiri dengan bahan-bahan yang diperlukan secara tertulis. 
  5. Membantu keamanan (aid to security). Dokumentasi yang berisi dengan fakta terkumpul dapat diibaratkan sebagai bestek rancangan gedung yang telah digambar oleh arsitek dan telah dihitung oleh insinyur teknik sipil. Bila gedung yang akan dibangun tidak sesuai dengan keinginan pemakai, atau ada perubahan-perubahan yang perlu dilakukan atau misalnya gedung sudah dibuat mengalami kerusakan-kerusakan, maka dengan adanya dokumentasi, perbaikan-perbaikan atau modifikasi-modifikasi akan lebih mudah dilakukan. 
Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama adalah 
sebagai berikut ini : 
  1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan. Data ini dapat diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada suatu kegiatan. 
  2. Kesalahan-kesalahan melakukan kegiatan di sistem lama.
  3. Pengambilan sampel .
  4. Formulir-formulir dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem lama. 
  5. Elemen-elemen data. 
  6. Teknologi yang digunakan di sistem lama. 
  7. Kebutuhan-kebutuhan informasi pemakai sistem/manajemen 

3. Analisis Sistem 

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian 
yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan oleh analis 
sistem yang masih baru. Pengalaman menunjukkkan bahwa banyak analis sistem 
yang masih baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya. 

MENGANALISIS KELEMAHAN SISTEM 

Analis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk dapat menemukan 
jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut. Penelitian 
dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam : 

  • Apa yang dikerjakan ? 
  • Bagaimana mengerjakannya ? 
  • Siapa yang mengerjakannya ? 
  • Dimana dikerjakannya ? 

Menganalisis kelemahan sistem sebaiknya dilakukan untuk menjawab pertanyaan : 

  • Mengapa dikerjakan ? 
  • Perlukah dikerjakan ? 
  • Apakah telah dikerjakan dengan baik ? 

Tentu saja pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam langkah menganalisis 
hasil penelitian ini lebih terinci lagi dibandingkan dengan yang didaftar di atas. 

Sebagai tambahan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, suatu kriteria yang tepat 
masih diperlukan untuk menilai sistem yang lama. Kriteria yang tepat ini dapat 
diperoleh dari sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru supaya efisien dan 
efektif. Wilkinson memberikan sasaran yang harus dicapai untuk menentukan kriteria 
penilaian sebagai berikut : 

Relevance (sesuai kebutuhan) 
Capacity (kapasitas dari sistem) 
Efficiency (efisiensi dari sistem) 
Timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi) 
Accessibility (kemudahan akses) 
Flexibility (keluwesan sistem) 
Accuracy (ketepatan nilai dari informasi) 
Reliability (keandalan sistem) 
Security (keamanan dari sistem) 
Economy (nilai ekonomis dari sistem) 
Simplicity (kemudahan sistem digunakan) 

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dan kriteria-kriteria ini, selanjutnya analis sistem 
akan dapat melakukan analisis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan 
kelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan dari sistem yang ada. 

Menganalisis Distribusi Pekerjaan 

Distribusi dari pekerjaan menunjukkan beban dari masing-masing personil atau 
unit organisasi dalam menangani kegiatan yang sama. Untuk keperluan menganalisis 
distribusi dari pekerjaan dapat digunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini : 
  •  apakah tugas dan tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas ? 
  •  apakah tugas dan tanggungjhwab telah didistribusikan dengan efektif untuk masing-masing personil dan unit-unit organisasi ? 
dengan mengetahui beban dari masing-masing personil, maka dapat ditentukan 
personil mana yang masih dapat diberi tambahan beban dan personil mana yang harus 
dikurangi bebannya untuk dialihkan ke personil lain yang masih kurang bebannya. 

Menganalisis Pengukuran Pekerjaan 

Untuk menganalisis pengukuran pekerjaan ini dapat dilakukan dengan menjawab 
pertanyaan-pertanyaan berikut ini : 
  •  apakah kebijaksanaan dan prosedur telah dipahami dan diikuti ? 
  •  apakah produktifitas karyawan memuaskan ? 
  •  apakah unit-unit organisasi telah bekerja sama dan terkoordinasi dengan baik menjaga arus data dengan lancar ? 
  •  apakah masing-masing kegiatan telah mencapai sasarannya ? 
  •  apakah terjadi operasi-operasi yang tumpang tindih ? 
  •  seberapa perlu hasil dari tiap-tiap operasi ? 
  •  apakah tedapat operasi yang menghambat arus data ? 
  •  apakah volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik ? 
  •  apakah terdapat standar kinerja yang baik dan selalu dimutakhirkan ? 

Menganalisis Keandalan 

Keandalan menunjukkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam 
suatu kegiatan. Semakin andal berarti semakin sedikit kesalahan yang dilakukan.
untuk menganalisis keandalan ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut :
  • apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing-masing operasi diminumkan?
  • apakah operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali?

Menganalisis Dokumen 

Untuk menganalisis dokumen yang digunakan di sistem lama dapat dilakukan 
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : 
  •  seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada ? 
  •  apakah masing-masing dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang efektif ? 
  •  apakah tembusan-tembusan dari dokumen perlu ? 

Menganalisis Laporan 

Untuk menganalisis laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem lama dapat 
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
  • dapatkah laporanm di persiapkan dengan mudah dari file dan dokumen-dokumen yang ada?
  • apakah terdapat duplikasi di file, catatan-catatan dan laporan-laporan?

Menganalisis Teknologi 

Untuk menganalisis teknologi yang sudah digunakan di sistem lama dapat 
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : 
  •  apakah fasilitas dari sistem informasi (dalam bentu personil, peralatan dan fasilitas lainnya) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi penundaan yang berarti ? 

MENGANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PEMAKAI/MANAJEMEN

Walaupun menganalisis kelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan 
yang terjadi merupakan tugas yang perlu, tetapi tugas ini saja belumlah cukup. Tugas 
lain dari analis sistem yang masih diperlukan sehubungan dengan sasaran utama 
sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para 
pemakainya perlu dianalisis. 

4. Membuat Laporan Hasil Analisis Sistem

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis 
sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan 
kepada steering committe (komite/panitia pengarah pengembangan sistem) yang
nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan 
panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analisis 
yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan 
utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah : 
  • pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan 
  •  meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen 
  •  meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen 
  •  meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi).



 

Copyright © 2014. Blog Pembelajaran - All Rights Reserved

Proudly powered by Blogger